Laman

Rabu, 29 Oktober 2014

IMAM AL-GHAZALI - PEMURNIAN TASAWWUF


Insya’ Allah dalam nota ini akan dibicarakan bagaimana Imam al-Ghazali rd yang terkenal sebagai mujaddid abad ke-lima Hijrah atau abad ke dua belas Masihi itu memperjuangkan kedudukan tasawwuf sehingga ia menjadi ilmu Islam yang teguh kedudukannya dalam senarai ilmu-ilmu Islam yang muktabar, serta amalan tasawwuf menjadi amalan yang amat dihormati

JALALUDIN AR-RUMI - Menggapai Cinta Ilahi dengan Menari


Ia sufi besar, Penyair besar, dan Fuqaha yang Handal. Ia mendirikan tarekat Darwisy Berputar yang terkenal dengan tarian ritualnya. Puisi karya Jalaluddin Rumi dikenal luas, dan menjadi sumber rujukan bagi setiap kajian mengenai dunia sufi selama beberapa abad terakhir. lahir pada 30 September 1207 M di Balkh (kini Afganistan) dari keluarga Bangsawan.

TAREKAT NAQSABANDIYAH


Tarekat/Tariqat/Tariqah Naqshbandiyah/Naqsyabandiyah merupakan salah satu tarekat atau jalan jalan /panduan panduan yang sempurna menuju penemuan khalik dan haq] yang paling luas penyebaran nya, dan terdapat banyak di wilayah Asia Muslim serta Turki , Bosnia-Herzegovina, dan wilayah Dagestan , Russia.

AS-SULAMI - Sufi yang Produktif sebagai Penulis

As-Sulami adalah sufi produktif di zamannya, karya-karyanya menjadi rujukan sufi besar sesudahnya. Namanya tidak mungkin terlupakan dalam perkembangan tasawuf, betapa tidak, ia rajin dan produktif menuliskan gagasan-gagasannya tentang Ketuhanan. Sampai kini pemikirannya masih relevan dan sering digunakan oleh kalangan sufi sebagai rujukan. Selain itu,

Petunjuk dari Seorang Bijak


Seorang sufi ditanya:
"Apakah kewajiban seseorang beragama yang merupakan hak Tuhan atasnya?"
"Mengagungkan Tuhan dan mensyukuri nikmat-Nya."
"Apakah kewajibannya yang merupakan hak pemerintah yang harus dipenuhinya?"
"Patuh dan memberi dukungan serta teguran kepadanya."

Enam Pertanyaan Imam Ghazali


1. Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia?
2. Apakah yang paling jauh daripada diri kita di dunia?
3. Apakah yang paling besar di dunia?
4. Apakah yang paling berat di dunia?

Sepenggal Hikmah Syeikh Abdul Qadir Jailani

Bila engkau berada dalam hal tertentu,
jangan mengharapkan hal yang lain,
baik yang lebih tinggi mahupun yang lebih rendah.
Jadi bila kau berada di pintu gerbang istana Raja,
jangan berkeinginan untuk masuk ke istana itu,
“kecuali terpaksa”

FUTUUHUL GHAIB (Risalah 77 s/d 80) - “Mutiara karya Syeikh Abdul Qadir Jailani”

Risalah 77
Bersamalah dengan Allah, seolah-olah tiada ciptaan. Bersamalah dengan ciptaan seolah-olah tiada diri. Bila bersama Allah, Yang Maha kuasa lagi Maha agung, tanpa ciptaan, Dia tercapai, dan jauh dari selain-Nya. Bila bersama ciptaan, tanpa diri, keadilan tergapai, kebajikan terbantu, dan selamatlah dari kekerasan kehidupan. Tinggalkanlah segala suatu di luar pintu,

FUTUUHUL GHAIB (Risalah 73 s/d 76) - “Mutiara karya Syeikh Abdul Qadir Jailani”

Risalah 73
Kadang Allah memberitahu para wali-Nya, tentang kesalahan-kesalahan dan kepalsuan orang, dan pernyataan-pernyataan palsunya tentang tindakan, kata, fikiran dan tujuannya. Para waliullah dibuat amat cemburu akan Tuhannya, Nabi-Nya dan agama-Nya. Kemarahan batiniah dan kemarahan lahiriah terpacu oleh fikirannya. Bagaimana bisa senang, bila mempunyai penyakit

FUTUUHUL GHAIB (Risalah 68 s/d 72) - “Mutiara karya Syeikh Abdul Qadir Jailani”

Risalah 68
Bila Allah mengabulkan dia hamba-Nya dan memberinya yang dimintanya, maksud-Nya sendiri, dengan demikian, tak terpatahkan dan telah diketahui-Nya sebelumnya. Tapi, doa itu sesuai dengan kehendak Allah dan terjadi pada saat yang telah ditentukan-Nya. Nah, diterimanya dia dan dipenuhinya kebutuhan, terjadi pada saat yang telah ditentukan, dan sesuai

FUTUUHUL GHAIB (Risalah 63 s/d 67) - “Mutiara karya Syeikh Abdul Qadir Jailani”

Risalah 63
Kuberkata dalam mimpi: "Wahai yang menyekutukan Tuhan di dalam benak dengan diri sendiri, dalam sikap lahiriah dengan ciptaan-Nya, dan dalam tindakan dengan kedirian!" Bertanyalah seorang di sampingku, "Pernyataan apakah ini?" "Itulah suatu pengetahuan ruhani," jawabku.

FUTUUHUL GHAIB (Risalah 59 s/d 62) - “Mutiara karya Syeikh Abdul Qadir Jailani”

Risalah 59
Jika kau ditimpa musibah, berupayalah bersabar - ini merupakan hal yang rendah - dan bersabarlah, ini merupakan hal yang lebih tinggi dari yang lain. Mintalah agar kau bisa redha dengan takdir-Nya, bersesuaianlah dengan kehendak-Nya, dan akhirnya luruhlah di dalam kehendak-Nya; inilah keadaan para badal dan ruhaniwan, orang yang tahu perihal Allah yang Maha kuasa

FUTUUHUL GHAIB (Risalah 55 s/d 58) - “Mutiara karya Syeikh Abdul Qadir Jailani”

Risalah 55
Kesenangan hidup dicampakkan tiga kali. Pada awalnya sang hamba Allah berada dalam kegelapan, kejahilan dan kekacauan, bertindak berdasarkan dorongan-dorongan alaminya dalam segala keadaan, tanpa sikap pengabdian terhadap Tuhannya dan tanpa memerhatikan hukum agama. Dalam keadaan begini, Allah memandangnya penuh kasih, maka dianugerahkan-Nya