Laman

Sabtu, 25 Oktober 2014

FUTUUHUL GHAIB (Risalah 21 s/d 25) - “Mutiara karya Syeikh Abdul Qadir Jailani”

RISALAH-21
Aku melihat syaitan terkutuk dalam mimpi seolah aku berada dalam sebuah kerumunan besar dan aku berniat membunuhnya. Lalu si syaitan itu berkata kepadaku, "Kenapa kamu hendak membunuhku, dan apa dosaku? Jika Allah menentukan keburukan, maka aku tak kuasa mengubahnya menjadi kebaikan. Jika Allah menentukan kebaikan, maka aku tak kuasa
mengubahnya menjadi keburukan. Dan apa yang ada di tanganku?" Dan kulihat dia seperti seorang kasim, lembut ucapannya, dagunya berjanggot, hina pandangannya dan buruk mukanya, seolah ia tersenyum kepadaku, penuh malu dan ketakutan. Hal ini terjadi pada malam Ahad, 12 Zulhijjah 401 H.



RISALAH-22
Allah menguji hamba beriman-Nya menurut kadar imannya. Jika iman seseorang kuat, maka cubaannya pun kuat. Cubaan seorang Rasul lebih besar daripada cubaan seorang Nabi, kerana iman Rasul lebih tinggi daripada iman Nabi. Cubaan Nabi lebih besar daripada cubaan seorang badal. Cubaan seorang badal lebih besar daripada cubaan seorang wali. Setiap orang diuji menurut kadar iman dan keyakinannya. Tentang ini Nabi Suci saw. Bersabda: "Sesungguhnya kami, para Nabi, adalah orang yang paling banyak diuji. Oleh kerana itu, Allah terus menguji pemimpin-peminpin mulia ini, agar mereka senantiasa berada di sisi-Nya dan tak lengah sedikit pun. Dia SWT mencintai mereka, dan mereka adalah orang-orang yang penuh cinta dan dicintai oleh Allah, dan pencinta takkan pernah ingin menjauhkan diri dari yang dicintainya.

Maka, cubaan-cubaan memperkukuh hati dan jiwa mereka dan menjaganya dari kecenderungan terhadap sesuatu yang bukan tujuan hidup mereka, dari merasa senang dan cenderung kepada sesuatu selain Pencipta mereka. Nah, bila hal ini merasuk ke dalam diri mereka, maka hawa nafsu mereka meleleh, kedirian mereka hancur lebur dan kebenaran menjadi terang-benderang. Maka, kehendak mereka terhadap segala kesenangan hidup ini dan akhirat tertambat di sudut jiwa mereka. Dan kebahagiaan mereka berlabuh pada janji Allah, keredhaan mereka kepada takdir-Nya, dan kesabaran mereka dalam cubaan-Nya. Maka, selamatkanlah mereka dari kejahatan makhluk-Nya dan keinginan hati mereka.

Maka, hati menjadi kukuh dan mengendalikan anasir tubuh. Sebab cubaan dan musibah memperkuat hati, keyakinan, iman dan kesabaran, dan melemahkan haiwani dan hawa nafsu. Sebab bila penderitaan datang, sedang sang beriman bersabar, redha, pasrah kepada kehendak Allah dan bersyukur kepada-Nya, maka Allah menjadi redha dengannya, dan turunlah kepadanya pertolongan, kurnia dan kekuatan. Allah SWT berfirman: "Jika kau bersyukur tentu akan Kutambahkan."

Bila diri manusia berhasil membuat hati memperturutkan keinginan tanpa adanya perintah dan izin dari Allah, kesyirikan dan dosa. Maka, Allah menimpakan kepada jiwa dan hati noda, musibah, luka, kecemasan, kepedihan dan penyakit. Hati dan jiwa terpengaruh oleh penderitaan ini. Namun, bila hati tak mempedulikan panggilan ini, sebelum Allah mengizinkannya melalui ilham, bagi wali, dan wahyu, bagi Rasul dan Nabi, maka Allah menganugerahi jiwa dan hati kasih-sayang, rahmat, kebahagiaan, kecerahan, kedekatan dengan-Nya, keterlepasan dari kebutuhan dan bencana. Ketahui dan camkanlah hal ini.

Selamatkanlah dirimu dari cubaan dengan penuh kewaspadaan, dengan tak segera menimpali panggilan jiwa dan keinginannya. Tapi, tunggulah dengan sabar izin dari Allah agar kau senantiasa selamat di dunia ini dan di akhirat.



RISALAH-23

Pegang teguh dan redhalah atas sedikit yang kau miliki, hingga ketentuan nasib mencapai puncaknya, dan kau dibawa ke keadaan yang lebih tinggi. Kau akan ditempatkan di dalamnya, dan terjaga dari kekerasan duniawi ini, akhirat, kekejian dan kesesatan. Kemudian kau akan dibawa kepada yang mengenakan matamu. Ketahuilah bahawa bahagianmu takkan lepas darimu dengan pengupayaanmu terhadapnya, sedang yang bukan bahagianmu takkan kau raih walau kau berupaya keras. Maka dari itu, bersabarlah dan redhalah dengan keadaanmu. Jangan mengambil atau memberikan sesuatu pun sebelum diperintahkan.

Jangan bergerak atau diam semahumu, sebab jika kau berlaku begini, kau akan diuji dengan keadaan yang lebih buruk daripada keadaanmu. Sebab, dengan kekeliruan seperti itu kau bererti berbuat aniaya terhadap diri sendiri dan Allah mengetahui yang berbuat aniaya. Allah berfirman: "Dan demikianlah Kami dijadikan sebahagian orang yang zalim sebagai teman bagi sebahagian yang lain disebabkan oleh yang mereka upayakan." (QS.6:129)

Sebab kau berada di rumah Raja, yang perintah-Nya berdaulat, yang Maha kuat, yang tentera-Nya amat besar, yang kehendak-Nya berdaulat, yang aturan-Nya sempurna, yang kerajaan-Nya abadi, yang kedaulatan-Nya menyeluruh, yang pengetahuan-Nya tinggi, yang kebijakan-Nya dalam, yang Maha adil, yang dari-Nya tak zarah pun tersembunyi baik di bumi mahupun di langit dan tak kezaliman para zalim pun tersembunyi dari-Nya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Allah takkan mengampuni siapa pun yang menyekutukan-Nya, dan Ia akan mengampuni selain itu yang dikehendaki-Nya." (QS.4:48)

Berupayalah sekuat daya untuk senantiasa tak menyekutukan Allah. Jangan mendekati dosa ini dan jauhilah ia dalam segala gerak dan diammu siang dan malam baik sendirian mahupun bersama manusia. Waspadalah terhadap segala bentuk dosa dalam anasir tubuhmu dan dalam hatimu. Hindarilah dosa yang tampak ataupun tersembunyi. Jangan menjauh dari Allah, sebab Ia akan mencengkaumu. Jangan bersitegang dengan-Nya atas takdir-Nya, sebab Ia akan melumatkanmu; jangan salahkan aturan-Nya, agar kau tak dihinakan-Nya; jangan melupakan-Nya agar kau tak dilupakan-Nya dan tak mengalami kesulitan; jangan mereka-reka di dalam rumah-Nya agar kau tak dibinasakan-Nya; jangan memperkatakan tentang agama-Nya dengan hawa nafsu agar kau tak binasa, agar hatimu tak gelap, agar iman dan pengetahuanmu tak tercabut darimu, agar kau tak dikuasai oleh kekejianmu, haiwanimu, hawa nafsumu, keluargamu, tetanggamu, sahabatmu, ciptaan termasuk kalajengking, ular serta jin rumahmu dan makhluk-makhluk melata lainnya, sehingga dengan demikian hidupmu di dunia ini akan gelap dan kau akan disiksa di akhirat terus-menerus.



RISALAH-24
Jauhilah sekuat daya ketakpatuhan kepada Allah, yang Maha mulia lagi Maha agung. Bertumpulah kepada Pintu-Nya dengan kebenaran. Berupayalah sekuat daya mematuhi-Nya dengan taubat dan doa, dengan menunjukkan kebutuhanmu atas kepatuhan dan kerendah hatian, dengan khusuk dan menunduk, dengan tak memandang orang atau mengikuti haiwani, atau mengupayakan balasan duniawi atau ukhrawi, tak mengharapkan maqam yang lebih tinggi. Camkanlah bahawa kau adalah hamba-Nya, dan bahawa sang hamba serta segala miliknya adalah milik tuannya, sehingga ia tak dapat mengakui apa pun terhadapnya. Berperilaku baiklah dan jangan salahkan Tuhanmu. Segala suatu ditentukan oleh-Nya. Segala yang Ia majukan, tak satu pun dapat memundurkannya. Segala yang dimundurkan-Nya, tak satu pun dapat memajukannya. Beginilah Allah memperlakukan Sendiri segala keadaanmu. Ia menganugerahimu tempat tingggal nan abadi di akhirat dan sekaligus menjadikanmu pemiliknya dan akan menganugerahkan kepadamu kurnia-kurnia yang tiada mata pernah melihat, tiada telinga pernah mendengar dan tiada hati manusia pernah merasakan. Allah berfirman: "Tiada jiwa pun yang tahu apa yang disembunyikan bagi mereka, iaitu yang akan mengenakkan mata, sebagai balasan atas apa yang telah mereka perbuat." (QS 32:17) Iaitu balasan atas kepatuhan dan kepasrahan mereka kepada Allah dalam segala hal.

Mengenainya, yang Allah telah anugerahkan hal duniawi, menjadikannya pemiliknya, merahmatinya dan melimpahkan kurnia-Nya, Ia melakukan yang demikian ini lantaran keimanan orang ini bagai padang tandus, yang di dalamnya tak memungkinkan air, pohon, tetumbuhan dan bebuahan mewujud.

Maka Ia tebarkan di dalamnya rabuk dan segala yang serupa itu, yang menumbuhkan tetumbuhan dan pepohonan, dan inilah dunia dan segala isinya, untuk menjaga segala yang telah ditumbuhkan-Nya di dalamnya, yang berupa pohon iman dan tanaman amal. Andaikata hal-hal ini pupus darinya, maka tanah, tetumbuhan dan pepohonan akan menjadi kering, buahnya luruh dan keseluruhan pedusunan akan menjadi sunyi, dan Yang Maha kuasa lagi Maha agung menghendakinya dihuni dan ceria.

Maka pohon iman seorang kaya lemah akarnya dan hampa akan yang mengisi pohon imanmu. Wahai darwis, sesungguhnya kekuatan lainnya dan kesinambungan kemaujudannya tergantung pada dunia dan aneka nikmatnya yang kau lihat pada pemiliknya, dan tiada padanya yang lebih disukai selain yang telah kulukiskan bagimu. Semoga Allah menganugerahi kita daya untuk menggapai yang dicintai-Nya. Jadi, kekuatan dan kesinambungan kurnia duniawi, yang kau dapati padanya, - andaikata semua ini tercerabut darinya, sedang pohonnya lemah, maka pohon itu akan menjadi kering dan si orang kaya ini akan menjadi kafir, munafik dan murtad, - jika Allah tak mengirimkan bagi orang kaya ini tentera kesabaran, keteguhan, pengetahuan dan aneka ketercerahan ruhani, yang memperkukuh imannya, maka ia takkan merasa kehilangan dengan merasa kehilangan dengan lenyapnya kekayaan dan kurnia.



RISALAH-25
Jangan berkata, wahai orang yang malang! Yang darinya dunia dan orang-orangnya telah memalingkan muka mereka, yang hina, yang lapar dan yang dahaga, yang telanjang, yang hatinya terpanggang, yang merambah ke setiap sudut dunia, di setiap masjid dan tempat-tempat sunyi, yang terjauhkan dari setiap pintu, yang terhancurkan, yang jemu dan yang kecewa dengan segala keinginan dan kerinduan hati - jangan berkata bahawa Allah telah membuatmu miskin, menjauhkan dunia darimu, telah menjatuhkanmu, telah menjadi musuhmu, telah membuatmu kacau, tak mengukuhkan jiwamu, telah menghinakanmu, dan tak mencukupimu di dunia ini, telah menggelapimu, tak memuliakan namamu di tengah-tengah manusia, sedangkan kepada selianmu Ia anugerahkan banyak rahmat-Nya siang dan malam, memuliakan mereka atasmu dan keluargamu, padahal kamu sama-sama muslim dan mukmin dan nenek moyangmu sama-sama Hawa dan Adam, sang manusia terbaik.

Ya, Allah telah mempelakukanmu begini, sebab fitrahmu suci dan kesejukan kasih-sayang Allah terus-menerus melimpahimu dalam bentuk kesabaran, kepasrah-ikhlasan dan pengetahuan. Dan cahaya iman serta tauhid menimpamu. Maka pohon imanmu, akarnya dan benihnya menjadi kuat, penuh dedaunan, buah, cabang dan rantingnya merambah ke mana-mana sehingga menimbulkan keteduhan. Setiap hari kian besar sehingga tak perlu lagi pertumbuhannya dibantu. Allah tentukan bagimu akan kau peroleh tepat pada waktunya, entah kau suka atau tak suka. Maka dari itu, janganlah serakah terhadap yang menjadi milikmu dan jangan cemas akannya. Jangan merasa menyesal atas yang dimaksudkan bagi selainmu.

Yang bukan milikmu tentu:
1) Ia akan menjadi milikmu, atau
2) Ia akan menjadi milik orang lain.
Jika ia milikmu, ia akan datang kepadamu dan kau akan dibawa kepadanya sehingga pertemuan antara kau dan ia terjadi segera. Sedang yang bukan milikmu, maka kau akan dijauhkan darinya dan ia pun akan menjauh darimu, sehingga kau dan ia takkan bertemu. Allah berfirman: "Dan jangan kamu tujukan kedua matamu kepada yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka sebagai bunga kehidupan duniawi ini, agar Kami cubai mereka dengan-nya. Dan kurnia Tuhanmu lebih baik dan lebih kekal." (QS 20:131) Nah, Allah telah melarangmu memerhatikan yang bukan hakmu.

Ia telah memperingatkanmu bahawa yang selain ini adalah cobaan, yang dengan-nya Ia menguji mereka dan bahawa keredhaanmu dengan bahagianmu lebih baik bagimu, lebih suci dan lebih disukai; maka jadikanlah ini sebagai jalanmu, yang melaluinya kau akan memperoleh segala kebaikan, rahmat, kegembiraan dan keindahan. Allah berfirman:

"Tiada jiwa pun yang tahu apa yang disembunyikan bagi mereka, iaitu yang akan mengenakan mata, sebagai balasan atas yang telah mereka perbuat." (QS 32:17)

Nah, tiada kebajikan selain kelima jalan pengabdian, penghindaran dari segala dosa, dan tiada lebih besar, lebih mulia dan lebih disukai oleh Allah selain yang Kami sebutkan kepadamu. Semoga Allah mengurniaimu dan kami kemampuan untuk melakukan yang disukai-Nya.

Tidak ada komentar: