Laman

Kamis, 09 Oktober 2014

THE CIRCLE OF LOVE - (Berdoalah, Maka akan Aku Kabulkan)

Tertarik ke tarikat, mempelajari praktek-prakteknya dan terbimbing melalui peraturanperaturannya. Pejalan harus menemukan kekuatan batinya, tapi semuanya juga diberikan oleh tarikat,tarikat terpisah dari pejalan. Melihat dengan mempergunakan kaca mata dualitas, pejalan oleh guru sejati, oleh Kekasih. Ini terlihat seperti kontradiksi bila kita berpikir bahwa Tapi, para mistis tahu
kebenaran yang lebih dalam, bahwa tarikat dan pejalan adalah satu. “Ada substansi misterius dalam hati pejalan yang berupa pejalan dan juga tarikat.” Daya tarikat adalah daya dalam hati pejalan; wadah tarikat adalah hati itu sendir; hati yang tebangkitkan dan terlindung oleh cinta ilahiyyah. Semua yang diberikan pada pejalan datang dari kemanuggalan dalam hati.

Kita membutuhkan daya sendiri dan daya tarikat. Kita harus berdiri dengan kaki sendiritapi terdukung oleh tarikat, oleh kafilah jiwa. Saat tarikat terbangkitkan dalam diri,banyak kontradiksi terjadi tapi juga harus dihidupi, yang paling pokok dari komtradiksiini adalah kontradiksi kekuatan kita sendiri dan ketidakmampuan kita dalam tanganNya.

Kita terbangun pada fakta bahwa kita punya kebutuhan sendiri dan pada pengetahuanbahwa hanya Ia dapat memenuhinya (kebutuhan itu-red). Namun,kita harus menemukan kekuatan dan daya dalam kita untuk berjalan di tarikat dan fokus pada tujuan, tak peduli akan semua kesulitan yang dihadapi, kesulitan yang terjadi baik dari dalam diri kita maupun dari lingkungan.

Kemudian kita akan menyadari kemanunggalan tarikat, kemanunggalan yang meliputi semua aspek diri kita sendiri, kekuatan dan kelemahan kita, kebutuhan dan penawar kebutuan kita. Kebangkitan kita pada tarikat itu sendiri adalah respon dari sebuah kebutuhan-- kebutuhan jiwa untuk kembali ke Rumah. Dari sudut pandang dualitas, ada sebuah kebutuhan dimana kita mencari penawarnya. Tapi dari sudut pandang kemanunggalan, kebutuhan dan penawarnya saling ada (co-exist), sama seperti pertanyaan dan jawaban adalah seperti dua sisi mata uang. Potensi untuk menjawab sebuah kebutuhan, hadir dalam kebutuhan itu sendiri; kunci untuk membuka rantai ituada dalam keterikatan itu sendiri.

lingkaran kemanunggalan, kebutuhan kita adalah kebutuhanNya dan ketika kita bertanya pada Nya, ia mengetahui kebutuhanNya dan meresponnya. Situasi ini kemudian akan menarik berbagai kualitas yagn dibutuhkan.(untuk menjawab kebutuhan) daya pembebasdiri sendiri dari kekolektifan akan menarik daya. Semakin kita meyadari kebutuhan kita, semakin dekat kita pada daya. Akhirnya, saat kita benar-benar Jawaban dari setiap kebutuhan berada dalam kebutuhan. Kebutuhan kita untuk memiliki menemukannya; dan bagi yang mengetukNya, akan terbuka. Kunci yang membuka kita adalah sebuah kesadaran akan kebutuhan, akan keterjebakan kita. Saat kita menyadari kebutuhan kita dan mempersembahkannya pada Tuhan, jawabannya langsung ada, walau pun terkesan tersembunyi. Kata-kata Kristus merefleksikan kemanuggalan ini: Memintalah, maka itu akan diberikan padamu, carilah, maka kau akan menemukannya; Ketuklah, maka itu akan terbuka bagimu. Karena setiap yang bertanya akan dijawab; dan mereka yang mencari akan menyadari kebutuhan kita dan mempersembahkan padaNya, daya itu akan hadir. ini, kita dapat menarik daya yang kita butuhkan. Hanya saat kita tetap tertutup dalam dengan ilayah. Kita hubungkan kesadaran kita dengan kesadaranNya, dan dari hubungan Dalam Dengan mempersembahkan kebutuhan kita pada Tuhan, berarti membuat sadar hubungan ego, tidak bisa atau tidak mau membuat hubungan ini, kita akan terputus dan impoten.

Bahkan saat itu pun kita tetap dalam kemanuggalan, tapi kesadaran ego tetap buta padakemenyeluruhan yang lebih besar ini, dan hanya melihat perpisahan dan isolasinya. Ego hanya melihat ini sebagai kebutuhan yang tak terjawab, perjuangan menghadapi kehidupan, kadang-kadang menang, mencari keberhasilan dan takut akan kegagalan.



Kesadaran membangkitkan kita pada kelemahan-kelemahan kita, tapi kesadaran ini juga kedalaman kebutuhan kita, juga untuk mengetahui bahwa kita tidak bisa menjawabnya. membawa kesakitan dan tanggung jawab. Kesadaranlah yang membuang kita dari surga Kesadaran adalah kunci: untuk menjadi sadar akan kebutuhan kita dan mempersembahkannya pada pada Tuhan. Tapi kita menghindari kesadaran karena itu dan itu menghadapkan kita pada keterpisahan dengan Kekasih kita. Untuk mengetahui menarik kita pada daya dan kekuatan yang kita butuhkan. Bahayanya adalah untuk

mengenali daya saat itu diberikan, untuk lupa bahwa itu adalah sifat Kekasih kita.

anjing penjaga, bersamaan dengan pengingatan terus menerus akan Ia yang kita adalah memantau perilaku dan sikap kita, untuk tidak menggunakan daya ini bagi ego, dan keilahiyahan kita, kita membutuhkan daya. Kita tidak bisa menghindar dari mengambil mungkin untuk membawa memori dari masa lampau akan mempunyai daya yang dinamika ego. Mereka enggan untuk mengambil resiko dan tanggung jawab. Juga Kekuatan yang datang adalah bagian dari kita tapi diberikan dalam menanggapi kebutuhan kita, untuk usaha semakin mendekatiNya. Walau demikian, banyak orang yang segan untuk menghubungi dan hidup dalam daya mereka, karena mereka tahu, baik secara sadar maupun tidak, akan sifat daya yang merusak, bahaya dalam menggunakan daya di jalan yang salah dan terjebak dalam daya disalahgunakan dan menderita akibatnya. Tapi, untuk menjelamkan kembali sifat beban kekuatan batin ini. Tapi kita juga dapat menggunakan keengganan ini dengan kususnya untuk tidak mempunyai pengaruh pada yang lainnya. Ketakutan adalah seperti milikNya.

Kesadaran membuat kita tahu akan kebutuhan kita dan membuat kita dapat meminta padaNya untuk memanggil dan untuk diberikan. Kesadaran juga dapat membuat kita dapat untuk mengambil tangung jawab kita sendiri, untuk lebih awas pada ego, atas semua kemungkinan kita menggunakan daya tidak pada tempatnya. Sebanyak kita memintaNya akan kekuatan, kita juga harus meminta lindungan terhadap kekuatan yang disalahgunakan. Dalam doa suku Indian Sioux,“ Aku mencari kekuatan untuk tidak lebih besar dari saudaraku, tapi untuk memerangi musuh terbesar- diriku sendiri. Buatlah aku selalu siap untuk datang padaMu, Dengan tangan dan mata yang lurus.”


The Golden Sufi Center
THE CIRCLE OF LOVE
/

Pepatah Persia dalam kulit buku, dari Hafiz,
“Kita bukan datang ke pintu ini, mencari kebesaran dan kemenangan.”
Keluarlah dari lingkaran waktu Dan masuklah ke dalam lingkaran cinta Rumi
Apakah artinya kemapanan dalam kafilah
Bila setiap saat lonceng sang unta berbunyi, “Angkat muatan”?
Kegelapan malam, ombak yang menakutkan Pusaran air yang mencemaskan.
Bagaimana mereka tahu keadaan kita
Mereka yang berjalan ringan di sepanjang pantai?
(Mereka yang tidak pernah menyelam ke kedalaman samudra)
/
DAYA KEKUATAN DAN KEHIDUPAN SPRITUAL I 
BERDOALAH, MAKA AKAN AKU KABULKAN

Tidak ada komentar: