Laman

Sabtu, 18 Oktober 2014

THE CIRCLE OF LOVE - (KELUPAAN~ Daya Cinta Yang Tersembunyi)


Cinta adalah katalis rahasia pengingatan. Kalau kita cinta seseorang, kita berpikir tentangnya, kita mengingatnya. Seberapa kuat cinta kita untukNya yang merupakan cinta! Ini adalah misteri dari “cahaya di atas cahaya:” saat cahaya kesadaran kita mengarah ke hadapanNya, cahayaNya menjemput kita dan membantu membuka apa yang tersembunyi. Orang-orang penuh
cinta yang telah berpaling dari dunia dan kembali padaNya, diberikan cahaya ini.

Dengan cahaya cintaNya, kita dapat melihat wajah rahasia penciptaan. Kita dapat mengalami kehadiranNya yang berada dalam semua keberadaan; kita dapat melihat di bawah permukaan dimana namaNya terukir dalam setiap atom. Dalam kemanuggalan cinta kita dapat melihat kemanunggalanNya, kemanunggalan yang menyerap ke seluruh duniaNya.

Panggillah yang Satu- inginkan yang Satu- carilah yang Satu Lihatlah yang Satu-ketahuilah yang Satu-dan yakinlah bahwa itu adalah Satu Baik di awal ataupun di akhir, semua ini hanyalah satu hal karena masing-masing atom memiliki rahasia terikat padaNya Lihatlah nama dan lihatlah maknanya, “Semua adalah Ia.”

Cinta kita padaNya dan cinta Dia pada kita membentuk sebuah lingkaran pengingatan di mana kita mejadi tahu kemanunggalan yang ada baik lahir maupun batin. Ketika kita hidup dalam cinta ini kita membawa misteriNya ke dalam tatanan manifestasi, misteri dari kemanaunggalan dan multisiplitas, misteri dunia yang terlihat telah melupakanNya.

Dengan mata hati, kita melihat bagaimana setiap atom melantunkan puji-pujian padaNya, bagaimana tidak ada yang pernah melupakanNya. Kita mengalaminya secara sadar keajaiban pengingatan Ia yang abadi. Ilusi akan kelupaan, disingkirkan, saat kita mengenal apa yang hati terdalam kita selalu ingat, bahwa kita memainkan peran dalam kesadaran Nya akan DiriNya yang abadi, dalam pengingatan akan DiriNya.

Namun demikian, dalam lingkaran manuggal cinta, tidak da pengingatan mapupun kelupaan, karena melupakand an mengingat adalah milik dualitas dan milik ilusi perpisahan. Dalam momen cinta yang abadi, hanya ada sekarang yang mengetahui, mengetahui bahwa kita tidak dapat mengetahui Ia, seperti halnya kita tak dapat melupakanNya. Tugas salik adalah hidup untuk hidup dalam momen abadi ini- hati yang menyaksikan- sementara keberadaan juga dalam dimensi dualitas, di tengah multisiplitas dari duniaNya. Kemudian, ciptaan tidak lagi menjadi pengalih perhatian, melaikankan ekspresi ke Agungan dan kecantikanNya, tempat untuk mengagumi dan memujaNya: Karena itu tidak mungkin bagimu untuk dapat jalan masuk ke esensiNya Nasihatilah dirimu dalam merenungkan kecantikan ciptaan! Salah satu paradoks dari tarikat adalah kita membawa rahasia cinta yang tersembunyi namun telah melupakannya.

Kita berusaha mengingat apa yang kita selalu tahu. Kita harus menempuh jalan ini berjuang untuk fokus pada tujuan tunggal mengingatNya. Lagi-lagi kita teralihkan, lagi-lagi kita membawa perhatian kita kembali padaNya yang hati kita mencintaiNya. Kita berusaha tetap setia pada cinta pertama ini, dan melalui latihan dalam tarikat, meditasi zikir, dan waspada, kita mempertahankan fokus kita. Banyak kali kita terganggu (teralih) dan diuji dengan gangguan. Seringkali insting kita melanda kita dan membawa kita kembali pada kelupaan, samapi kita diselamatkan oleh insting kebutuhan kita akanNya yang lebih dalam. Setiap saat kita dibangkitkan kembali pada kelupaan kita, kita merasa bersalah, namun kita tidak boleh menyalahkan diri sendiri, karena itu hanyalah ego. Melainkan, kita harus berterima kasih padaNya untuk mengingatkan kita, dan meneruskan usaha yang lambat dan sulit ini untuk mengubah kesadaran yang terperangkap dalam ego, ke kesadaran yang ditanggung oleh kehadiranNya. Kita didorong untuk datang ke tempat dimana kita tidak dapat lagi lupa padaNya, dimana pengingatan begitu meresap dalam diri sehingga hati menjadi pengatur ego.

Salik yang telah sampai pada tingkat ini telah menjadi saksi Tuhan: Orang-orang yang menyaksikan dan menemukan, telah melebihi orang lain. Walau pun sifat-sifatnya mungkin sama, ia yang mengetahui tingkatannya dengan Tuhan, tidak sama dengan mereka yang tidak tahu. “Katakanlah” ‘apakah mereka setara-mereka yang tahu dan mereka yang tak tahu? Hanya mereka yang memiliki benih ingat (39:9). Ayat ini menjelaskan bahwa mereka tahu sebelumnya, kemudian mereka lupa. Beberapa di antara mereka terus dikuasai oleh kelupaan. Mereka lupa Tuhan dan Tuhan melupakan mereka (9:67). Yang lainnya, diingatkan dan ingat. Ini merupakan “pemilik benih.” “Orang-orang Allah adalah orang-orang benih. Benih adalah makanan mereka.”

Orang-orang Allah memperoleh nutrisi melalui pengingatan dan melalui pertemananNya, karena Ia telah berjanji , “Aku adalah teman bagi mereka yang mengingatKu.” Hanya Ia yang memberikan nutrisi, sementara mereka yang telah lupa harus menutrisi diri mereka sendiri. “Mereka lupa Tuhan sehingga Tuhan lupa mereka.”


The Golden Sufi Center
THE CIRCLE OF LOVE
/

Jalan cinta bukanlah perdebatan yang tersembuyi.
Pintu menujunya adalah kesengsaraan.
Burung membuat lingkaran besar di udara untuk kebebasannya
Bagaimana mereka mempelajarinya?
Mereka jatuh dan jatuh, dan diberikan sayap.
(Rumi)
/
CIRCLE OF LOVE – VI
KELUPAAN
“Kelupaan adalah sifat Ilahiyah (Ibn Arabi)”

DAYA CINTA YANG TERSEMBUNYI

Tidak ada komentar: