Laman

Minggu, 19 Oktober 2014

THE CIRCLE OF LOVE - (PUSAT YANG TAK TERLIHAT~ Pengingatan Akan Dirinya Sendiri)


Selama bertahun-tahun, kita telah mengidentifikasi tarikat melalui perjuangan dan kerja batin kita sendiri. Kerja ini membawa hasil, ganjaran berupa individualisasi dan merasakan keutuhan diri sendiri. Kita dapat mentransformasikan sebagian bayangan kita dan kemudian membuat hubungan dengan rekan batin kita, “dewa atu dewi” dimana kita pertama kali memproyeksikan
dan kemudian menemukan dalam diri sendiri.

Rekan batin kita, membawa kekuatan dan kreativitas ke dalam hidup dan pelukan penuh cinta ke dalam mimpi-mimpi. Kita juga mengembangkan suatu rasa dari pusat kita, dan melalui doa-doa dan meditasi menemukan kedamaian dan komuni batin berlandaskan penghambaan.

Kualitas yang kita kembangkan ini merupakan langkah penting. Mereka membawa kita sepanjang tarikat, menuju pusat kedirian kita. Tapi mereka tidak mempersiapkan untuk realisasi bahwa hubungan mistikal yang sebenarnya yang terjadi dalam hati tidak terjadi antara diri kita dan Kekasih; paling banter kita sebagai pengamat, sebagaimana mimpi berikut ini:

Aku berjalan-jalan setiap pagi. Aku melihat Muhammad SAW berjalan ke arahku. Aku melihat Muhammad sibuk dengan suatu latihan; saat ia berjalan di sepanjang jalur menyebut nama Tuhan, pada saat ada kemanisan dalam zikirnya, ia membentuk sarang lebah beberapa meter setelah berlalu. Aku melihatnya membuang madu di jalur dan tahu bahwa ini menjadi tanda bagi rumah lebah; Aku tahu namaNya telah dating bersama kemanisan khusus beberapa saat sebelum Ia terlihat olehku. Aku juga tahu bahwa sarang madu baru ini meruakan sarang ke enam yang telah dibuatanya di daerah itu, setelah sungai kecil, seperti lembah di sisi bukit.

Dalam mimpi ini, nabi Muhammad SAW menggambarkan diri pemimpi yang terdalam, wujud dalam hatinya yang secara abadi disibuki oleh mengingatNya. Substansi rahasia yang berada dalam hati ini selalu melihat ke arah Tuhan dan dalam komuni denganNya terus menerus. Ini merupakan inti dari jalan mistikal, karena sufi berkata, bahwa ini bukanlah aku atau kamu yang merupakan pejalan sejati, pecinta sesungguhnya adalah sebuah substansi dalam hati.

Dalam perjalanan paginya, pemimpi bertemu dengan diri rahasianya sendiri berjalan ke arahnya. Tap Muhammad SAW tidak peduli akan pemimpi; ia sibuk dengan prakteknya, mengulang-ulang namaNya. Ini selalu merupakan wahyu yang mengejutkan untuk menyadari bahwa jalan ini bukanlah tentang kita, bahwa kita,dalam banyak hal, hanyalah pelengkap saja. Salah satu bahaya dari pekerjaan spiritual adalah kita bisa menjadi begitu teridentifikasi dengan kerja kita sendiri, perjuangan dan kemajuan kita sendiri, sehingga kita lupa bahwa kerja spiritual yang sebenarnya adalah Ia mengingat DiriNya sendiri yang terjadi jauh di dalam hati. Malah, dalam awal mimpi, pemimpi agak terganggu dengan oleh raga rutinnya, samapi ia menyadari sifat dari kejadian itu. Ia merupakan saksi pengingatan akan DiriNya sendiri, dan melihat bahwa setiap saat pengingatan ini memilki kemanisan, sesuatu ditinggalkan untuk menandai tempatnya.

Sarang madu dibuat sehingga orang lain bisa tahu dan merasakan kemanisan dari pengingatanNya. PecintaNya membawa ingatan akan kemanisanNya ke dunia, kemanisan dari pengingatan. Setiap yang lainnya adalah sekunder…apa yang kita kira sebagai praktek spiritual, tarikat kita, hanya membawa kita menyaksikan tempat dimana kita dapat menyaksikan kerjaNya, dimana kita dapat bertemu Muhammad SAW berjalan sepanjang jalur setelah sungai kecil itu.


The Golden Sufi Center
THE CIRCLE OF LOVE

/
Akan tiba saatnya ketika lidah akan bergabung dengan hati,
hati bergabung dengan jiwa, jiwa dengan rahasia (sirr),
dan rahasia bergabung dengan al-hHaqq.
Hati akan berkata pada lidah, “Diamlah!”.
Rahasia akan berkata pada jiwa, “diamlah!”
Dan cahaya batin akan berkata pada rahasia, “diamlah.”
(Al-Anshari)
/
CIRCLE OF LOVE VII
PUSAT YANG TAK TERLIHAT
PENGINGATAN AKAN DIRINYA SENDIRI

Tidak ada komentar: