Laman

Minggu, 19 Oktober 2014

THE CIRCLE OF LOVE - (PUSAT YANG TAK TERLIHAT~ Lingkaran Ketuhanan)


Memasuki tarikat, kita masuk ke lingkaran keutuhan kita. Dalam beberapa tahun di tarikat, terjadi pemyembuhan , saat perbedaan dan aspek kontradiksi dari Diri yang menyatu, terangkum dalam lingkaran keutuhan kita. Kita diijinkan menjadi diri kitra sendiri dalam cara yang terdalam dan terlengkap. Keadaan penerimaan yang kuat ini, tidak dapat dibesar-besarakan karena
ini lengkap. Dalam lingkaran Diri, tidak ada yang tak disertakan, semuanya dikenal sebagai bagaian dari keutuhan, catatan penting dalam simfoni dari keberadaan kita sesungguhnya.

Ketika pertama kali datang ke tempat guruku, aku merasakan penerimaan ini, dan untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku tahu bahwa aku dikenal dan diijinkan untuk dikenal. Sifat penerimaan ini begitu primal sehingga pikiran tidak merekamnya sampai kemudian; rasa tahu ini datang sebagai perasaan pulang ke rumah, sebuah relaksasi yang begitu dalam tak tertandingi. Selama berminggu-minggu, berbualan-bulan, saya hanya duduk dalam perasaan kagum pada kejelian akan ketidaksadaran bahwa tak ada batas batin, tidak ada batasan, tidak ada yang mencegah. Pengetahuan bahwa aku diterima sebagai aku sendiri, tanpa syarat, begitu revolusioner namun juga begitu diperlukan.

Bertahun-tahun kemudian, aku bisa meneruskan kebenaran sederhana ini pada seorang wanita yang datang ke kelompok kami. Aku berkata padanya, “Jangan mencoba untuk menyesuaikan diri. Di sini, kau diperbolehkan untuk menjadi dirimu sendiri.”

Begitu banyak kita menahan dan membatasi diri sendiri dalam hidup ini mendorong kita ke sudut dan memotong kita sendiri menjadi potongan-potongan sosial yang dapat diterima. Sebuah kelompok sufi adalah berdasarkan pada kemanunggalan, dan kualitas esensial dari kemanunggalan ini adalah bahwa semuanya adalah bagian dari keutuhan suciNya- tidak ada yang lain selain Ia. Ini digambarkan dalam cerita sufi besar, Jami, yang berjalan-jalan saat jam malam berlaku, mabuk akan Tuhan, ditangkap oleh peronda, Peronda in dengan lugunya bertanya apakah ia seorang maling, dan Jami menjawab, “Apa bagian saya yang bukan?”

Datang ke tarikat, kita memasuki keutuhan suci dimana kemanunggalanNya dihormati dan dihidupkan. Sufi adalah “orang-orang pemilik rahasia” karena mereka mengetahui dan hidup dalam rahasia Tuhan, kemanunggalan antara pecinta dan Kekasih, kemanunggalan yang menyertakan seluruh ciptaan namun tidak menolak sifat transendesiNya. Ada kualitas kesadaran yang melihat kemanunggalan dalam seluruh hidup, dan mengenalnya sebagai refleksi dari kemanunggalanNya. Dalam cermin ciptaan, kita memandang sekilas pada keindahan wajahNya:”Kemana pun kamu melihat, ada Wajah Allah di sana.” Namun demikian, dalam hati, kita tahu bahwa ini hanyalah refleksi dari Esensi Dia yang tak dapat dikenal dan tak dapat digapai.

Kemanunggalan dalam inti tarikat, perlahan-lahan menyembuhkan salik, membuatnya utuh. Ini adalah keajaiban untuk dilihat, saat salik yang telah terluka dalam hidup, terpotong dari diri nyatanya sendiri, perlahan-lahan ditebus. Saya mengalami kejadian ini dalam diri sendiri, bagaimana manusia didorong ke batas kegilaan, dibawa kembali ke kehidupan.

Aku datang bagai burung terluka dan sayap-sayapku disembuhkan dan aku dapat hidup dalam kejujuran dan keajaiban sederhana menjadi manusia. Selama bertahun-tahun,aku telah menyaksikan itu terjadi pada banyak orang, bagaimana mereka diberikan kembali harga dirinya dan perlahan-lahan merasakan integritas dari sifat fitrahnya. Kemudian, hidup bukanlah lagi sebagai perbantahan, serangkain konflik, api harmoni dengan sesuatu yang lebih besar.

Bagaimana proses ini terjadi, membawa kualitas setiap keajaiban yang tak dapat diterangkan. Ini diberikan sebagai hadiah, karena, seperti halnya cahaya matahari, Diri kita sendiri bebas dan merupakan hak sejak lahir. Saya ingat ketika saya sampai pada realisasi sederhana “Bahwa aku diijinkan untuk menjadi diri sendiri dan untuk hidup dalam diri sendiri.” Dan dengan ini, datang pengertian bahwa ada tempat di dunia bagi masing-masing diri kita sebagai diri kita sejujurnya. Kita tidak perlu memotong diri sendiri berkeping-keping agar sesuai dengan dunia. Ia membuat masing-masing diri ssesuai dengan kehendakNya: kita diciptalan sesuai dengan citarNya dan membawa jejak unik dari sifatNya. Dan karena ini adalah duniaNya, harus ada tempat bagi masing-masing kita dimana kita dapat hidup sebagai diri kita sebenarnya. Wahyu ini begitu membangkitkan kebahagiaan dalam hatiku, sehingga aku tahu bahwa ini adalah milik hidup sendiri. Dan ini membawa dengannya kebebasan dan rasa ekspansi yang membuatku bahagia selama berhari-hari.


The Golden Sufi Center
THE CIRCLE OF LOVE
/

Akan tiba saatnya ketika lidah akan bergabung dengan hati,
hati bergabung dengan jiwa, jiwa dengan rahasia (sirr),
dan rahasia bergabung dengan al-hHaqq.
Hati akan berkata pada lidah, “Diamlah!”.
Rahasia akan berkata pada jiwa, “diamlah!”
Dan cahaya batin akan berkata pada rahasia, “diamlah.”
(Al-Anshari)
/
CIRCLE OF LOVE VII
PUSAT YANG TAK TERLIHAT

LINGKARAN KEUTUHAN

Tidak ada komentar: