Laman

Minggu, 19 Oktober 2014

THE CIRCLE OF LOVE - (PUSAT YANG TAK TERLIHAT~ Turun Menuju Kegelapan)


Tentu saja ada harga yang harus dibayar dari perjalanan menuju keutuhan ini. Salah satu paradoks dari tarikat adalah bahwa walaupun hal-hal spiritual itu diberikan sebagai hadiah, kita harus membayarnya dengan darah dan air mata untuk bisa menerimanya. Kita harus dicabik-cabik agar dapat dibuat utuh. Tahun pertama di tarikat, membawa pertentangan sekaligus pula
penyembuhan. Kita dibawa turun ke dalam kegelapan ketidaksadaran, pada luka-luka dari tanah bayangan kita sendiri. Irina Tweedie menjelaskah intensitas pengalamannya sendiri dengan gurunnya dan bagaimana itu bukanlah hal yang diharapkan: Aku berharap untuk mendapat instruksi dalam yoga, mengharapkan pengajaran yang indah tapi apa yang dilakukan guru pada umunya adalah menghadapkan kegelapan dalan diriku sendiri dan itu hampir membunuhku.

Umumnya, kegelapan adalah tempat kita dilahirkan kembali. Dalam ketidaksadaran, kita menemukan semua aspek psyche kita sendiri yang tidak dapat diterima, yang perlu diintegrasikan bila kita ingin hidup keutuhan yang baru ditemukan kembali . Secara psikolosgis, ini biasanya dimulai dengan berhadapan dengan bayangan gelap, bagian diri sendiri yang ditolak, penuh dengan perasaan –perasaan tak nyaman dan tak diakui, demikian juga potensi yang tak hidup. Berhadapan dengan bayangan adalah pekerjaan pejuang yang membutuhkan kesabaran, kegigihan dan integritas karena kita dipaksa untuk menerima kenyataan bahwa kita bukanlah orang yang selama ini kita kira, tapi juga membawa kembaran gelap dalam diri. Kemarahan, kekejaman, kepahitan, keserakahan, dan induk kualitas-kualitas buruk lainnya mengemuka, membutuhkan cinta dan penerimaan. Kita juga merasakan sakitnya bagian-bagian diri kita yang tertolak, lukaluka yang harus mereka bawa.

Keutuhan kita, diberikan kembali pada kita dalam tarikat, tapi kita harus bekerja untuk mengintegrasikannya. Kita harus menemukan kekuatan untuk membawa kegelapan kita ke cahaya dan menderita kesedihannya, dan dalam proses ini, kita mengalami pengrusakan ego kita untuk dibentuk kembali dengan kekuatan-kekuatan daya dari ketidaksadaran. Bagian berseberangan dari kita menyerang balik satu sama lain, mencari dominasi dan kita mengalami kesakitan karena tidak lagi hidup dalam permukaan hidup ini.

Hanya dengan menerima kesalahan dan kegagalan kita, barulah kita dapat menguasainya, saat kekuatan bayangan itu telah tarangkum oleh kesadaran dan cinta. Kemampuan bayangan kita bahwa itu mendominasi kita tanpa mengetahui, saat tiba-tiba kita meledak dalam kemarahan yang merusak atau pun menarik diri dalam agresi pasif. Jung dengan bijaksana berkata, “Kau tidak memiliki bayangan, tapi bayangan memiliki dirimu.”

Saat bayangan bekerja menghubungkan kembali bagian-bagian dari diri kita sendiri, kita mengalami peningkatan energi dan potensial. Perasaan yang terkunci di kedalaman yang diperbolehkan masuk ke dalam hidup kita, akan membawa rasa yang lebih lengkap dan lebih dalam dari sifat kita, disertai dengan pembebasan energi yang telah kita gunakan untuk mengunci kualitas-kualitas ini pada bagian dasar batin. Dalam mimpi kita, kita berhubungan dengan figur-figur batin yang sebelumnya terlihat mengancam; kita berbagi makanan, dan bahkan mungkin menjadi sepasang kekasih. Seringakali kerja batin ini dibayangkan sebagai pembersihan sampah, membebaskan diri kita dari sampah batin yang telah terkumpul sepanjang hidup, bahkan sampah yang telah diwariskan oleh kakek dan buyut kita. Semakin luas ruang batin, semakin besar kemungkinan hidup kita dapat berkembang, baik secara lahir maupun batin. Perlahan-lahan kita mengijinkan diri sendiri membuka ruang lebih besar dan menemukan potensi yang terkubur. Saat rasa diri kita berkembang, dalam mimpi kita, kita menemukan bahwa rumah psike kita memiliki lebih banyak ruang, bahkan ruang-ruang baru yang kita tidak pernah tahu ada, menunggu untuk ditinggali.

Dengan menerima sisi gelap kita, memberikan ego keseimbangan dan integritas yang seringkali kurang ada pada mereka yang hanya tahu identitas sadarnya saja. Saat cahaya menjadi seimbang dengan kegelapan, rasa-rasa diri yang berserakan mulai berganti menjadi rasa mendalam akan kesejahteraan dan keutuhan. Kita tak lagi terisolasi dalam puri ketidaksadaran kita, ketakutan pada setan yang ada di dalamnya. Kita tidak lagi merupakan korban yang dikejar kejar atau korban trauma masa kecil kita. Dan kita mulai melihat kehidupan dari sudut pandang seseorang yang telah mengunjungi dunia bawahkecurigaan dan penghakiman menghilang saat kita mengetahui sisi gelap dari sifat kita. Tidak lagi terbatasi oleh ufuk kesadaran ego, kita terbuka pada kemungkinan-kemungkinan hidup yang tak terbatas. Hidup dengan kelengkapan mulai menampakkan dirinya sendiri saat kita menghormati kualitas-kualitas berlawanan yang membentuk keutuhan kita.

Tarikat berperan mengguguskan keutuhan kita dan memberikan kita rasa akan sifat kita sebenarnya. Tahun-tahun yang dilewati dengan kerja batin yang keras dan menyakitkan memungkinkan kita hidup dalam keutuhan ini. Banyak luka-luka bawaan saat bergabung ke tarikat, mulai sembuh saat transformasi dalam mulai terjadi. Kita sembuh baik karena kerja batin kita, maupun dari rahmat yang diberikan karena kerja itu. Untuk mengalami penebusan ini adalah sesuatu yang indah, untuk melihat ke belakang dan menyadari dengan kekaguman dan rasa syukur akan banyaknya luka-luka yang telah sembuh.

Perubahan ini seringakali begitu dalam dan mendasar sehingga hanya sedikit sisa yang tertinggal dari trauma-trauma yang mendominasi kehidupan kita dan kita hampir lupa akan persona kita sebelumnya. Beberapa waktu yang lalu, aku mencoba menciptakan kembali perasaan-perasaan yang ada saat mulai masuk tarikat, dan menyadari kesulitan untuk mengingat waktu sebelum adanya cinta, untuk mengingat rasa-rasa yang terpecah belah dan terisolasi akan diri sendiri yang mendominasi hari-hariku.

Saya hanya tahu bahwa saya telah berubah di luar batas yang dapat dikenal dan diberikan pengalaman hidup yang aku kira tak mungkin. Aku telah merasakan kebahagiaan sejati untuk hidup.


The Golden Sufi Center
THE CIRCLE OF LOVE
/

Akan tiba saatnya ketika lidah akan bergabung dengan hati,
hati bergabung dengan jiwa, jiwa dengan rahasia (sirr),
dan rahasia bergabung dengan al-hHaqq.
Hati akan berkata pada lidah, “Diamlah!”.
Rahasia akan berkata pada jiwa, “diamlah!”
Dan cahaya batin akan berkata pada rahasia, “diamlah.”
(Al-Anshari)
/
CIRCLE OF LOVE VII
PUSAT YANG TAK TERLIHAT
TURUN MENUJU KEGELAPAN

Tidak ada komentar: