Laman

Senin, 20 Oktober 2014

PENGABDIAN DAN ARTINYA - Menyenangkan Allah SWT

AJARAN MAULANA SHEIKH MUHAMMAD NAZIM AL-HAQQANI AL-NAQSHBANDI 
Menurut kehendak Allah berarti bertindak berdasarkan cara yang disukai Allah. Berpikir dan bertindaklah dengan seksama guna menyenangkan Allah SWT.
Dalam setiap langkah dan tindakan yang kamu ambil, berusahalah melakukan apa pun yang dapat menyenangkan Allah SWT.
Ini adalah hal yang paling penting dalam kepercayaan dan adab baik. Tindakan semacam ini, walaupun orang lain dapat melihat, merupakan hal terbaik jika dimaksudkan hanya untuk menyenangkan Allah.
Janganlah berpikir untuk berusaha menyenangkan orang lain. Jangan. Ini tidaklah penting bagimu. Manusia yang pintar adalah mereka yang ingin menyenangkan Tuhan mereka.
Tujuan kita adalah untuk menggapai keberadaan Allah SWT dan membuat Allah SWT puas dan senang atas diri kita. Kita harus mempersiapkan hal ini dan melatihnya juga. Untuk menggapai keberadaan-Nya adalah suatu kepercayaan yang kita harus bawa yang dianugerahkan Allah SWT. Jika kamu telah membuat Allah cukup dan puas atas dirimu, maka kamu akan menggapai segalanya. Ini tidak dapat diukur dengan nilai materi.

Jadilah berusahalah menyenangkan Allah.
Satu hari telah berlalu dan kamu seringkali berpikir bahwa kamu harus berbuat sesuatu untuk membuat Allah puas dan senang kepadamu. Apakah kamu memikirkannya? Seringkali kita tidak berusaha keras untuk memikirkan hal itu, yaitu berpikir untuk Allah dan mencari apakah hari ini kita dapat melakukan sesuatu yang khusus. Ya. Kamu lakukanlah tugas pengabdianmu kepada Allah. Kamu sholat lima waktu, yang merupakan perintah Allah SWT. Puasa dan sedekah juga merupakan perintah Allah. Namun, di atas perintah-perintah ini, apakah kamu duduk dan berpikir bahwa Allah sedang melihat apa yang kamu lakukan dan mengharapkanmu melakukan dan memberikan sesuatu yang khusus untuk-Nya. Sesuatu ini hendaknya dapat membuat Allah SWT mengatakan (setiap hari), “ Wahai hamba-Ku, Aku senang dan puas melihat apa yang kamu lakukan.”

Kamu harus memikirkan hal ini. Ini akan memberikanmu kehormatan tersendiri.

Berusahalah untuk melakukan segala sesuatu demi kesenangan Allah SWT, cobalah untuk membuat-Nya puas dan senang atas dirimu dan cobalah menyenangkan diri-Nya. Allah tidak menginginkan suatu kesenangan. Namun, Allah menyukai hamba-Nya yang berusaha menyenangkan diri-Nya, dan membuat-Nya puas dan senang kepada mereka.

(Dan Allah senang selama kau juga merasa senang).

Barang siapa hendak menyenangkan Allah, mereka hendaknya merasa gembira dan senang dengan sendirinya. Dan barang siapa melupakan Allah, mereka akan dilupakan oleh-Nya. Mereka yang tidak melupakan Allah, mak mereka tidak akan dilupakan oleh Allah. Janganlah melupakan Allah SWT!

Allah SWT berkata,” "Wahai hamba-Ku, jangan lupakan diri-Ku. Sebenarnya Aku selalu bersamamu tetapi kamu tidak bersama-Ku.” Dan Ia berkata lagi,” Berusahalah untuk dekat dengan-Ku dan kamu akan menemukan apa yang sedang tidak kamu harapkan.".

Keajaiban terbesar yang dianugerahkan Allah kepada hamba-hamba-Nya adalah kemampuan untuk menjaga pengabdian untuk-Nya secara terus-menerus. Allah tidak menyukai hamba-Nya yang melakukan sesuatu hari ini dan meninggalkan hal tersebut keesokan harinya atau melakukan perintah-Nya selama dua hari dan kemudian lari pada hari ketiga. Bahkan jika tindakan tersebut memakan waktu sebentar, jika orang tersebut melakukannya secara terus menerus, Allah menyukai hamba-Nya ini. Mengapa? Karena Allah senang memberi hamba-Nya ini secara terus menerus. Selama Allah melihat bahwa kita selalu berpaling kepada-Nya dan berusaha dan bekerja untuk terus menyenangkan-Nya, hal tersebut akan berlanjut.

Ya, Allah SWT memang menghendaki hamba-Nya untuk meminta berkah dan nikmat-Nya, yang Ia berikan secara terus-menerus.

Pengabdian kepada Allah adalah pengabdian dan pengakuan atas keberadaan-Nya. Dan ini tidak akan pernah membebanimu.

Kita harus meminta Allah agar terus memberikan berkah, nikmat dan anugerah-Nya. Jika kamu memiliki banyak keran air, tetapi kamu menutup semuanya, kamu akan kekurangan air. Jika kamu membuka salah satu keran air itu, kamu tidak akan pernah kekurangan air. Kita bergulat dan memaksa ego kita agar tetap mengabdi kepada Allah SWT Bahkan jika kamu melakukan 2 rakaat sholat setiap hari, atau mengucapkan La illah illallah (Tiada Tuhan selain Allah) dan seratus kali kalimat salawat, ini akan membuat hubunganmu dengan surga tetap terjaga dan ini pasti datang dari berkah dan anugerah yang diberikan Allah. Namun, jika kamu meninggalkan dan menutup setiap keran tersebut, maka tak ada nikmat dan anugerah yang akan diberikan Allah SWT kepadamu. Ini dikarenakan kamu tidak berusaha menyenangkan Allah atau meminta Allah untuk memberimu nikmat, melalui sholat doa-doa yang mudah. Allah, dengan demikian, tidak akan membuat hidupmu gembira, tenang dan damai. Di sini, jika kamu menghendaki untuk memperoleh hidup yang penuh berkah dan damai, inilah caranya.

Berusahalah sebanyak mungkin menjaga hubunganmu dengan Allah SWT melalui pengabdianmu kepada-Nya.

Allah memberi lebih banyak lagi dari surga-Nya kepada teman-teman yang dikehendaki-Nya, yang merupakan hamba dari keberadaan-Nya dan yang banyak bersujud.
Melakukan sholat di malam hari tidaklah mungkin jika kamu tidak memiliki hasrat dan merasakan kecintaan yang besar kepada Allah. (Seperti juga rasa hormat yang besar, harapan dan rasa takut). Sholat malam juga mensyaratkan perasaan yang sangat bijak. Apakah kamu pikir sebuah mobil dapat bergerak bila tidak ada bensin di dalamnya?

Jangan sholat dan menyembah Allah untuk meminta-Nya memberikan surga kepadamu atau melakukan sesuatu untukmu. Jangan. Berusahalah untuk membebaskan dirimu dari keinginan itu. Cintai Allah dan mintalah hanya agar Ia puas dan senang atas dirimu.

Jika Allah gembira dengan tindakan-tindakan, karakter dan adabmu, Ia akan membuatmu gembira dan menyenangkan hatimu. Jika tidak, kamu tidak akan gembira. Ini penting bagi manusia yang berjalan pada jalur yang akan membuat Allah menyenanginya. Tidak semua jalan diterima oleh Allah SWT. Tidak. Ada berbagai macam jalan dan cara yang tidak disetujui oleh Allah. Allah tidak menyukai hamba-Nya mencari jalan, yang tidak meminta nikmat dan kesenangan kepada Allah dan tidak meminta Allah untuk menyenanginya. Allah SWT menyukai hamba-Nya yang meminta nikmat dan kesenangan dari diri-Nya. Jadi kita harus mengecek apakah nikmat dan kesenangan tersebut datang dari Allah.

Allah tanpa henti mengawasi tindakan yang diambil hamba-hamba-Nya dan adalah kewajiban manusia untuk mengetahui bahwa Allah mengawasi dan mengetahui setiap langkah yang mereka ambil. Dan Allah tidak pernah meninggalkan mereka untuk itu.

Mereka yang mencoba menggapai dan meminta dekat dengan Allah akan menemukan jalan yang lapang untuk merasakan keberadaan-Nya. Ia akan penuh dengan kebahagiaan. Jika Allah tidak berkehendak untuk dekat denganmu, maka neraka yang akan mengambil alih dirimu.

Sangatlah penting dalam hidup untuk bertanya, mengetahui dan bertindak. Tanyalah,” Untuk apa aku diciptakan?” Yakinlah atas jawabannya dan penuhi dirimu dengan tujuan dari jawaban tersebut.

Untuk meniatkan sesuatu dalam hidup ini adalah omong kosong. Siapapun yang hidup untuk menyenangkan Allah Sang Pencipta adalah makhluk yang lebih pintar, melebihi yang paling pintar.

Carilah setiap kesempatan untuk melakukan berbagai tindakan baru yang dapat membawamu mendekati keberadaan Allah.

Mudah-mudahan Allah memberimu keberhasilan untuk membuat diri-Nya puas terhadap dirimu.

Berusahalah untuk menggapai rasa puas Allah SWT sehingga Ia akan merasa puas terhadap dirimu. Jika seseorang merasa senang dan puas atas Tuhan-Nya, maka segala hal akan memuaskan diri mereka. Dan seseorang tidak pernah membuat diri Allah senang dan puas, maka segala hal akan berbalik melawan dirinya dan musuh-musuhnya pun akan berlari untuk menendangnya.

Allah SWT bersabda (kepada Nabi Musa AS di Gurun Sinai sekitar 4000 tahun yang lalu) ,” Aku akan merasa cukup dan puas atas dirimu jika kamu juga merasa cukup dan puas atas diri-Ku.” Mudah saja. “Jika kamu merasa bahagia atas diriku, aku akan bahagia atas dirimu. Jika kamu mencintaiku, aku juga mencintaimu.” Ini adalah rasa bijak yang tak akan pernah berakhir.

Kita bersyukur kepada Allah SWT atas kesehatan, tempat tinggal, makanan, pakaian, uang dan rejeki dan kendaraan yang kita miliki. Sama sekali tak ada alasan bagi kita untuk berkeluh kesah. Kita sekarang mengatakan,” Ya Allah, kami merasa cukup dan puas atas diri-Mu!” Namun apakah hal yang sama akan terjadi jika keadaan tidak menyenangkan menimpa kita? Bagaimana jika Allah menjadikan kita miskin atau sakit-sakitan? Kita juga harus merasa puas dan bersyukur kepada Allah SWT.

Setiap beban atau kesulitan yang menimpa kita, kita harus mengucapkan,” Ya Allah, kami bersyukur kepada-Mu. Segala pujian bagi-Mu dan aku adalah hamba-Mu.” Pada saat kesulitan muncul, akan terlihat jelas apakah kamu puas dan bersyukur kepada Allah SWT atau tidak Mudah mengatakan bahwa kamu merasa puas dan bersyukur kepada Allah SWT pada saat situasi normal. Namun, jika kesulitan menimpamu dan kamu tetap merasa puas dan bersyukur kepada Allah SWT, ini berarti Ia akan merasa puas dan senang kepada dirimu. Ini adalah pelajaran yang dapat diambil dari keadaan Nabi Musa AS.

Cepatlah bersujud jika kamu menginginkan Allah menyukaimu dan kamu mengharapkan akhir hidup yang baik dan aman. Berusahalah sebisa mungkin untuk terus mengindahkan hal ini dan terjaga. Sedetik saja kamu tidak mengindahkan ini, kamu mungkin dapat terjerumus dalam lembah kegelapan yang dalam dan terlempar jauh dari keberadaan Allah.

Berusahalah menyenangkan Allah SWT atau kamu berusaha untuk menyenangkan dirimu sendiri. Tidak ada lagi jalan lain. Semua hak dan kehendak adalah untuk Allah semata dan setiap saat hanya ditujukan untuk Allah semata dan bukan untuk dirimu sendiri. Setiap desah nafasmu adalah untuk Allah dan bukan untuk dirimu sendiri. Sama sekali tak ada untuk dirimu sendiri Begitu.

Tingkatan tertinggi dalam iman dan kepercayaan hidup manusia adalah untuk menyerahkan keputusan akhir kepada Allah SWT dan berkata,” Hanya aku semata untuk-Mu, ya Allah dan semua yang aku lakukan hanyalah untuk-Mu semata. Setiap saat hanya kutujukan untuk menyenangkan diri-Mu dan setiap tindakan yang aku lakukan hanyalah untuk-Mu semata, ya Allah. Semua itu untuk menyenangkan diri-Mu. “ Sampai saat itu terjadi, kita tidak akan pernah merasakan indahnya hidup.

Setiap hari, setiap langkah pertama yang kamu jejakkan di atas tanah, ucapkan,” Ya Allah, aku melangkah untuk diri-Mu. Bantulah aku. Dengan kebesaran-Mu, jika Kau merasa puas dan senang atas diriku, aku berharap dapat melangkah dan melawan egoku dan melewati hambatan setinggi gunung-gunung besar. “Ya, dengan bantuan Allah, kamu dapat melakukan apapun dan apapun yang kamu lakukan akan terasa mudah. Jadi, kendalikan langkahmu setiap hari, dan selangkah demi selangkah, perhatikan langkahmu baik-baik untuk menyenangkan Allah SWT.

Berusahalah untuk menyenangkan Allah SWT dan memperoleh berkah dan nikmat dari-Nya. Ini akan berlangsung selamanya.

Apapun yang kamu sedang lakukan, lakukan hanya untuk-Nya dan agar Ia senang dan puas, kemudian Ia akan memberimu nikmat-Nya. Allah menyukai hal ini.

Jika Allah SWT memberikan lautan ampunan yang dapat melindungimu dari segala arah, seperti layaknya seekor ikan di lautan tanpa adanya daerah atau tempat yang kering, maka kamu akan berada dalam kedamaian. Lari dari berkah dan ampunan-Nya adalah layaknya lari dari lembah-lembah hijau yang penuh dengan sumber air menuju gurun pasir yang asing bagimu. Kita sering melakukan hal-hal semacam ini, yang membawa kita pergi dari cahaya yang terang.

Segala hal di dunia ini dimaksudkan Allah SWT untuk membawa kesenangan dan kepuasan bagimu dan bukannya membawa masalah. Apapun yang kita perlukan sebenarnya berada di depan kita sehingga kita tidak perlu mencarinya lagi.

Allah berkata,” Mereka adalah hamba-Ku dan mereka hendaknya merasa puas dengan segalanya, yang datang dari segala penjuru. Cukup dan puaslah atas diri-Ku, demikian Aku akan puas dan cukup atas diri mereka. Tak ada satu pun yang dapat melukai ataupun membuat mereka sedih. Tidak ada. Yang ada hanyalah kepuasan dan kenikmatan.






1 komentar:

blog.kekasihku mengatakan...

Demi Allah
Sesungguhnya apa yang engkau ceritakan Benar adanya saudaraku
Semoga Allah senang padamu Dan engkau selalu berusaha menyenangkan Allah. Tuhan KITA Rabb semesta alam