Seorang yang filosof dogmatis sedang meyampaikan
ceramah. Nasrudin mengamati bahwa jalan pikiran sang filosof terkotak-kotak,
dan sering menggunakan aspek intelektual yang tidak realistis. Setiap masalah
didiskusikan dengan menyitir buku-buku dan kisah-kisah klasik, dianalogikan
dengan cara yang tidak semestinya.
Akhirnya, sang penceramah mengacungkan buku
hasil karyanya sendiri. nasrudin segera mengacungkan tangan untuk menerimanya
pertama kali. Sambil memegangnya dengan serius, Nasrudin membuka halaman demi
halaman, berdiam diri. Lama sekali. Sang penceramah mulai kesal.
"Engkau bahkan membaca bukuku
terbalik!"
"Aku tahu," jawab Nasrudin acuh,
"Tapi karena cuma ini satu-satunya hasil karyamu, rasanya, ya, memang
begini caranya mempelajari jalan pikiranmu."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar