Timur Lenk mulai mempercayai Nasrudin, dan
kadang mengajaknya berbincang soal kekuasaannya. "Nasrudin," katanya suatu hari,
"Setiap khalifah di sini selalu memiliki gelar dengan nama Allah.
Misalnya: Al-Muwaffiq Billah, Al-Mutawakkil 'Alallah, Al-Mu'tashim Billah,
Al-Watsiq Billah, dan lain-lain.
Menurutmu, apakah gelar yang pantas untukku
?"
Cukup sulit, mengingat Timur Lenk adalah
penguasa yang bengis. Tapi tak lama, Nasrudin menemukan jawabannya. "Saya
kira, gelar yang paling pantas untuk Anda adalah Naudzu-Billah* saja."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar